Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo melaksanakan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di dalam dan luar negeri. MBKM di dalam negeri dimulai pada tahun akademi 2020/2021 semester ganjil. Sedangkan di luar negeri sudah dimulai sejak tahun 2017 dengan menjalin kerjasama magang mahasiswa di perusahan khususnya di Jepang. Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Pertanian Univet Bantara, Ir. Yos Wahyu Harinta, M.Si., terkait program MBKM yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian. Selasa (23/2/2021) di ruang kerjanya. “MBKM yang diprogramkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim sejalan dengan visi dan misi Universitas dan Fakultas Pertanian yaitu Fakultas Pertanian yang unggul, berkarakter, mandiri, dan memiliki nilai kejuangan di tingkat nasional sampai internasional di tahun 2024,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo, Ir. Yos Wahyu Harinta, M.Si. ketika menyambangi perusahaan tempat magang mahasiswa di Jepang.
Lebih lanjut dikatakan, untuk mencapai visi dan misi tersebut Fakultas Pertanian yang memiliki tiga program studi yaitu Agribisnis, Teknologi Hasil Pertanian dan Peternakan mengembangkan jaringan kerjasama di tingkat lokal, regional maupun global yang mendukung program MBKM. Berkenaan program MBKM, pihaknya menyampaikan kampus memberikan hak bagi mahasiswa untuk mengambil atau tidak SKS di luar perguruan tinggi maksimal dua semester. “Misalnya mahasiswa mengambil ke UGM, IPB diberi hak dua semester dikonversi sebesar 40 SKS. Selain itu mahasiswa juga bisa mengambil SKS di program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang sama. Jadi Fakultas Pertanian Univet bisa kuliahnya di prodi Biologi FKIP Univet,” jelasnya.
Suasana magang mahasiswa di Jepang
Disampaikan pula, mahasiswa yang mengikuti program di Jepang selama satu tahun atau dua semester juga bisa dikonversi sebanyak 40 SKS yang sudah dilakukan oleh Fakultas Pertanian sejak tahun 2017 sebelum MBKM diprogramkan oleh Kemendikbud. “Dampak manfaat bagi mahasiswa yang go internasional dapat sertifikat magang yang bisa digunakan untuk mencari kerja dan siap kerja serta menambah wawasan lebih luas. Ada tiga mahasiswa yang sudah lulus sarjana pertanian merupakan angkatan magang ke Jepang tahun 2017 ditarik kembali kerja ke Jepang. Ketika mengikuti tes penguasaan bahasa Jepang skor masih kurang, mereka dikursuskan lagi dengan mendatangkan dosen tamu langsung dari Jepang,”
Disinggung mengenai meknisme pelaksanaan MBKM di dalam negeri, Pria yang juga aktif di asosiasi dan organisasi pertanian ini menjelaskan pada tanggal 10 Desember 2020 melalui Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) sudah menandatangani kerjasama beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta untuk MBKM pertukaran mahasiswa.
“Sudah ada penawaran dari Universitas Brawijaya Malang. Setiap matakuliah yang ditawarkan kuota hanya lima mahasiswa dari luar. Kami mengirimkan 13 mahasiswa yang lolos dan sudah mulai kuliah bulan Februari 2021 ada 12 mahasiswa melalui kuliah daring,” ujarnya.
Ditambahkannya, pada minggu ini Fakultas Pertanian akan melakukan presentasi secara daring dengan beberapa perusahan di Jepang dalam program magang mahasiswa ke luar negeri. “Harapannya ketika nanti pandemi Covid-19 berakhir dan perusahan Jepang membuka kembali program magang mahasiswa kita sudah siap memberangkatkan mahasiswa,”